-->

Notification

×

RSUD Kota Tangerang Hadirkan Layanan Komperhensif Ramah Anak

Kamis, Desember 11, 2025 | 16:53 WIB | 0 Views Last Updated 2025-12-11T09:53:12Z
drg. Retno Oktasari, Sp. KGA,. Doktor spesialis kesehatan gigi ketika di wawancarai oleh sejumlah wartawan di RSUD Kota Tangerang, Fakta Khatulistiwa 

Fakta Khatulistiwa RSUD Kota Tangerang kembali meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Salahsatunya dengan menghadirkan fasilitas unggulan serta tim medis yang berpengalaman dalam bidang spesialis gigi dan anak yang berkebutuhan khusus.


Ya, fasilitas alat medis yang sudah mumpuni dan satu-satunya di Rumah Sakit se-Provinsi Banten ini sengaja dirancang oleh para tenaga ahli medis RSUD Kota Tangerang, guna memberikan pelayanan perawatan yang lebih komperhensif dan ramah anak.


Seperti yang dijelaskan oleh drg. Retno Oktasari, Sp. KGA,. Ia mengatakan bahwa, pelayanan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan gigi bagi anak.


"Kami ingin memberikan perawatan gigi yang terbaik untuk anak-anak, sehingga mereka dapat memiliki senyum yang sehat dan percaya diri," ujar drg. Retno Oktasari, Sp,.KGA,. saat dijumpai di RSUD Kota Tangerang, pada Rabu 10 Desember 2025 sore.


Disampaikannya, Rumah Sakit berskala Tipe-C di Kota Tangerang ini sudah dilengkapi dengan alat medis yang lebih memadai, sehingga mampu memberikan pelayanan dan perawatan gigi terbaik, terutama bagi anak yang berkebutuhan khusus


"Kami (RSUD Kota Tangerang) sudah dilengkapi dengan alat yang cukup memadai ya, untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan perawatan gigi yang nyaman dan efektif terutama anak berkebutuhan khusus," jelasnya.


Adapun dalam bidang kesehatan gigi ini, RSUD Kota Tangerang sudah membuka pelayanan medis, meliputi ; Tambal Gigi, Cabut Gigi Susu dan Gigi Dewasa, Scaling, Konseling Orang Tua. Dan ragam pelayanan medis lainnya yang tersedia.


"Kami (RSUD Kota Tangerang) kebetulan menerima rujukan se-Banten. Kebetulan di kami ada 3 (tiga) dokter spesialis gigi anak. Jadi masing-masing mempunyai kompetensi yang kurang lebih sama. Spesialistik untuk (pasien) berkebutuhan khusus tuh banyak banget rujukan dari Banten ya, kebetulan di sini nih dokter spesialis untuk anak tersedia," terangnya.


Lebih jauh, dijelaskan drg. Retno Oktasari, Sp, KGA,. Bukan hanya anak-anak saja yang diberikan pelayanan dalam hal ini, namun pasien berkebutuhan khusus dengan usia dewasa pun juga diberikan pelayanan dan penanganan medis hingga operasi.


"Sampai umur berapapun kita tangani, jadi kadang ada pasien umur 30 tahun tetapi berkebutuhan khusus tetap pelayanannya di sini. Tetapi kadang karena kita tidak memungkinkan hanya menggunakan alat ini (fasilitas medis unggulan). Maka kita gunakan ruang operasi," ungkapnya.


Kendati demikian, ada saja perbedaan yang menjadi warna dan pengalaman seru para ahli medis sewaktu melakukan penanganan masalah kesehatan gigi pasien yang masih berusia kanak-kanak.


"Senjata utama sih rata-rata kalau ditemani orang tua itu, manja. Jadi kita tidak melarang untuk orang tua masuk agar si (pasien) anak tidak manja," kata drg. Retno Oktasari,. Sp,.KGA,. menyampaikan sedikit pengalamannya.


"Jadi banyak nih prosesnya, sampe akhirnya itu kita menggunakan alat ini (fasilitas medis unggulan) agar aman, karena kan anak berkebutuhan khusus, kalo kita mah bilangnya dibedong ini. Namun kadang juga kita butuh bantuan juga dari orang (keluarga atau kerabat pasien), tergantung dari yang kita tangani ini," tambahnya.


Ia pun mengatakan keprihatinan terhadap faktor penyebab permasalahan kesehatan saat pertumbuhan gigi anak di usia kisaran 1 (satu) tahun.


"Kaya jajanannya yang sekarang kan banyak yang lengket-lengket, instan. Nah justru itu yang bikin gigi anak itu malah makin buruk atau tidak disertai kebersihan yang maksimal," imbuhnya.


Ia pun berpesan, agar kiranya setiap pelayanan Fasilitas Kesehatan (Faskes) tidak bosan untuk terus bersosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya menjaga dan merawat kesehatan untuk gigi


"Ya, mungkin di Faskes pertama, kita harusnya lebih menggalangkan lagi terkait kesehatan gigi terhadap anak ya, karenakan Indonesia kan kiatnya nanti 2030 bebas karies, sedangkan ini sudah 2025. 5 (lima) tahun lagi loh!!," ujarnya.


"Untuk mencegah ini, basic-nya sih kita sikat gigi. Kalau kita rajin dan bersih sikat gigi sih harusnya kita aman ya, engga akan terjadi (kerusakan gigi). Nah kelebihannya spesialis gigi anak, selain ke orang tua atau pendamping, kita juga komunikasi ke anak, Jadi sambil ngerjain (tindakan medis) gigi pasien. Kita lakukan sambil sosialisasi," ucap drg. Retno Oktasari,.Sp,.KGA,. mengakhiri.


Kontributor : Hasan Abdullah 
Penulis : Yudha
×
Berita Terbaru Update